Sunday, January 12, 2014

Kisah Mesra Melanesian Spearhead Group dan Indonesia


Melanesian Spearhead Group (MSG) adalah sebuah organisasi antar negara-negara Melanesia dengan dasar “Agreed Principles of Cooperation Among Independent States of Melanesia” yang ditanda tangani di Port Vila pada 14 Maret 1988. MSG beranggotakan Fiji, Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste (FLNKS) Kaledonia Baru, Papua Nugini, Solomon Islands, dan Vanuatu. 

Pada KTT MSG ke-18 di Fiji, Indonesia untuk pertama kalinya diterima sebagai Observer. Diharapkan dengan menjadi observer dalam MSG, Indonesia akan dapat bekerja sama lebih erat dan memberikan kontribusinya kepada negara-negara anggota MSG, tentunya dalam hal percepatan pembangunan ekonomi di negara-negara Melanesia. (sumber)

Kerjasama yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dengan negara-negara yang termasuk ke dalam MSG antara lain adalah bantuan bagi pembangunan Regional Police Academy Melanesian Spearhead Group (MSG) sebesar USD $ 500.000. Bantua ini diberikan langsung kepada Perdana Menteri Fiji Hon. Frank Bainimarama dalam kapasitasnya sebagai Ketua MSG 2011-2013 dan tuan rumah pembangunan Akademi Kepolisian ini. Dalam kesempatan tersebut, Perdana Menteri Fiji menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan dan sumbangan Pemerintah Indonesia dan memandang sumbangan ini sebagai wujud komitmen besar Pemerintah Indonesia dalam ikut meningkatkan kerja sama di kawasan Pasifik. (sumber)

Disamping banyaknya isu yang tersebar luas terutama di dunia maya tentang dukungan MSG terhadap Papua itu sama sekali tidak benar. Buktinya adalah tidak adanya agenda/laporan tertulis dalam website resmi MSG www.msgsec.info namun ditulis secara berbeda pada www.tabloidjubi.com yang mengungkapkan isi dari Komunike negara-negara MSG. (sumber)

Selain itu, Pemerintah Indonesia juga mendapat dukungan dari beberapa negara seperti PNG dan Australia seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa “Pemerintah Australia dan Papua Nugini (PNG) telah menyampaikan sikap untuk mendukung Papua dan Papua Barat sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia”. (sumber)

Di tempat lain Kapolda Papua juga mengatakan bahwa “ASEAN, OKI, Non Blok bahkan didukung  negara besar lain seperti Australia, USA, Belanda, Inggris yang sangat  jelas posisi politiknya  yakni  mendukung Papua adalah bagian NKRI”. Bahkan hampir semua pejabat  yang  berkunjung ke Papua, beber Kapolda, mulai PBB, UNICEF, Australian AIDS,  lembaga perwakilan-perwakilan dari  negara asing bagian politik dari Australia, New Zeland, Belanda, Inggris menyampaikan Papua aman dan kondusif. Bahkan Staf  PBB yang bekerja di Manila ketika beraudensi dengan Kapolda merasa kaget,  ternyata Papua jauh lebih aman dibanding Filipina Selatan. (sumber)

Sejak dulu hingga sekarang Papua merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan selamanya juga akan begitu. Terlalu banyak isu yang berkembang yang ingin memisahkan Papua dari Indonesia namun tak kalah banyak dengan dukungan bahwa Papua adalah bagian integral dari NKRI. Jaga Papua Jaga Indonesia, Jaga Papua sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. (PS)

4 comments: