Kabupaten Asmat merupakan
salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia, Kabupaten yang baru berdiri tahun 2002 ini terletak
pada koordinat: 40 - 70 Lintang Selatan, 1370 -
1410 Bujur Timur dengan luas wilayah 29.658 Km2. Kabupaten
yang beribukota Agats ini terbagi atas tujuh distrik yaitu Agats, Atsy, Pantai
Kasuari, Sawaerma, Suator, Akat dan Fayit.
Wilayah umum Kabupaten Asmat
adalah dataran coklat lembek yang tertutup oleh jaring laba-laba sungai
(rawa-rawa) dengan curah hujan 3000-4000
milimeter/tahun. Setiap hari juga pasang surut laut masuk kewilayah ini, sehingga
menyebabkan permukaan tanahnya sangat lembek dan berlumpur. Jalan yang
menghubungkan antar Distrik dibuat dari papan kayu yang dibangun di atas tanah
sampai-sampai ada yang menyebutkan bahwa Asmat adalah Kota di atas papan. Cukup
unik bukan.
Dikarenakan wilayahnya yang
tertutupi oleh rawa-rawa maka transportasi yang umum digunakan adalah perahu
lesung atau long boat. Ada 2 macam perahu yang biasa digunakan, yaitu perahu
milik keluarga yang tidak terlalu besar dan memuat 2-5 orang dengan panjang 4-7
meter. Sedangkan perahu clan bisa memuat hingga 20 orang dengan panjang 10-20
meter.
Keunikan lain yang membuat
Kabupaten Asmat terkenal adalah kerajinan ukiran kayunya. Bagi suku Asmat,
ukiran kayu erat kaitannya dengan roh leluhur dan karenanya tidak semata-mata
diangap sebagai karya seni. Banyak dari benda seni yang dibuat Suku Asmat adalah
simbol perang, pengayauan, dan pemujaan kepada prajurit leluhur. Selama
berabad-abad, suku Asmat yang berusaha memenuhi keinginan roh leluhur dengan
menghasilkan karya seni luar biasa dalam bentuk perisai, kano, pahatan, dan
drum.
Setiap tahunnya pasti ada pagelaran
seni yaitu Festival Budaya. Dalam Festival
budaya ini akan diramaikan pameran ukiran kayu khas Asmat. Seniman Asmat mampu
membuat karya ukiran tanpa membuat gambar terlebih dahulu atau sketsa, tetapi
langsung membuat bentuknya lewat imajinasi mereka masing-masing terhadap benda
atau perisitiwa di sekeliling mereka.
Selain pameran ukiran kayu, Festival
ini juga akan diramaikan oleh ratusan seniman yang akan unjuk keahlian menenun, berperahu, menari, dan pertunjukan
musik tradisional. Pada penutupan festival akan ada acara pelelangan karya seni
Suku Asmat. Harga yang ditawarkan tidak main-main satu benda seni dapat
memiliki harga puluhan hingga ratusan juta rupiah. Bagaimana, apakah anda tertarik
untuk pergi kesana?
Sumber:
wikipedia.org
kebudayaanindonesia.net
0 comments:
Post a Comment