Papua Satu. Desa Skouw di Jayapura merupakan salah satu perbatasan dari negara Indonesia dan Papua Nugini. Wisatawan yang datang ke sana bisa melihat bagaimana gapura yang memisahkan kedua negara tersebut dan juga mengintip pantai-pantai cantik di Papua Nugini.
Perjalanan dimulai saat saya dan teman saya sedang ada tugas kerja di Papua, tepatnya di Jayapura. Setelah mendarat di tanah Papua, disepanjang perjalanan ke hotel kami pun mengobrol tentang tempat wisata di Papua.
Mendadak keluar kata perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini. Kita langsung deal untuk besok pagi ke sana. Setelah sarapan, kita langsung bergegas karena memang jaraknya cukup jauh dari Jayapura. Lebih tepatnya kita sedang menuju Desa Skouw.
Jalan yang bagus, aspal yang jauh membuat kita melaju dengan kencangnya. Oh iya, kita menyewa mobil menuju ke sana. Bisa dibilang cukup mahal, karena sekali jalan kita dibandrol harga Rp 750.000.
Walu mahal, tetapi sesuai lah dengan jarak yang jauh. Terlebih masih jarang ada supir untuk ke sana, karena memang di sana daerah yang masih rawan. Disepanjang jalan kita disuguhi pemandangan yang sangat indah, perkampungan warga, hutan, dan udara yang masih segar.
Mendekati perbatasan kita akan melewati pos jaga TNI, setiap lewat kita harus membuka kaca mobil agar mereka tahu di dalam mobil ada siapa dan berapa orang di dalam mobil.
Sampai diperbatasan kita akan melewati pos milik TNI lagi dan memberikan KTP. Kebetulan yang diambil hanya KTP sopir kami. Setelah itu kita berjalan menuju gapura yang berada di Indonesia, bertuliskan "selamat jalan" dan sisi sebaliknya "selamat datang."
Diseberang jalan terdapat gapura milik Papua Nugini yang bertuliskan "Welkam Long Papua Nugini." Satu yang bisa saya ucapkan, ini pertama kalinya saya ke luar negeri, dan itu Papua Nugini!
Walaupun hanya diperbatasan, tetapi kami sempat masuk agak jauh untuk foto-foto pantai yang ada di Papua Nugini.
Diperbatasan juga ada pasar yang masih wilayah Indonesia, tetapi lebih banyak masyarakat Papua Nugini yang berbelanja di sini. Di pasar saya sempat beli baju yang bertuliskan Papua Nugini dan menukar uang Kina, mata uang setempat.
Kami cukup beruntung bisa sampai di perbatasan, karena beberapa teman saya yang ke Papua mereka tidak berkesempatan untuk sampai di Desa Skouw.
Selain itu, ini daerah yang masih rawan untuk dikunjungi. Kita harus dipandu supir yang sudah berpengalaman ke sana. [travel.detik.com]
0 comments:
Post a Comment