Friday, June 17, 2016

Indonesia Tegas Menolak Gerakan Separatis Di MSG

Papua Satu - United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang akhir-akhir ini diberitakan media lokal Papua memiliki agenda akan diresmikan sebagai anggota penuh Melanesia Spearhead Group (MSG) pada pertemuan tingkat menteri luar negeri MSG yang berlangsung di Lautoka, Fiji dibantah keras oleh pemerintah Indonesia.

ULMWP sendiri merupakan gerakan separatis yang sangat betentangan dengan tujuan didirikannya MSG pada tahun 2007 yang secara tegas menghormati prinsip kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri.

"Suatu kelompok yang menamakan dirinya UMLWP tidak lain dan tidak bukan merupakan gerakan separatis di dalam suatu negara berdaulat. Gerakan tersebut tidak memiliki legitimasi dan bukan wakil masyarakat Papua," tegas Dubes Desra Percaya, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Ketua Delegasi RI pada pertemuan tingkat menteri luar negeri Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berlangsung di Lautoka, Fiji seperti yang dilansir oleh situs resmi Kemenlu RI (16/6).

Upaya yang dilakukan ULMWP akhirnya ditolak setelah delegasi Indonesia melakukan pembahasan internal dan melakukan pembicaraan secara intensif dengan anggota MSG. Keinginan ULMWP hanya dicatat dan selanjutnya anggota MSG membentuk komite khusus untuk membahas kriteria keanggotaan.


“Dalam kaitan ini, MSG hanya mencatat aplikasi tersebut dan membentuk Komite untuk membahas kriteria keanggotaan. Hal ini dikaitkan pula dengan adanya keinginan dari anggota MSG agar Indonesia menjadi anggota penuh MSG," jelasnya.


Selain itu Desra juga menyampaikan besarnya komitmen Indonesia untuk memajukan kerjasama serta langkah-langkah praktis dalam merealisasikan keanggotaan Indonesia di MSG, guna mendorong tercapainya tujuan awal pembentukan MSG yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang baik dan keamanan di sub-kawasan Melanesia.

Ketua Delegasi RI juga mengundang negara anggota MSG untuk hadir di Denpasar dalam acara Bali Democracy Forum yang akan mengagendakan tentang penguatan kapasitas demokrasi antar negara, tanggal 8 - 9 Desember 2016.


Pada kesempatan yang sama, Menlu Fiji, Menlu Kepulauan Solomon, Ketua Delegasi PNG dan Dirjen Sekretariat MSG menyampaikan apresiasinya terhadap kehadiran dan komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam mencapai tujuan awal MSG, serta dukungan tegas atas prinsip kedaulatan Indonesia.
(Papua News)

0 comments:

Post a Comment