Wednesday, March 12, 2014

Lambert Pekikir Terima Kunjungan Danrem 172/PWY Jayapura


Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kolonel Inf Herman Asaribab beserta jajarannya bertemu dengan Koordinator Umum TPN/OPM Wilayah Keerom, Lambert Pekikir bersama belasan anak buahnya, di Kampung Workwana, Distrik Arso Kota, Kabupaten Keerom, Rabu (12/3) kemarin. Pertemuan itu berlangsung sekitar 1 jam lebih dari pukul 10.00 WIT.  Demikian, press release Korem 172/Praja Wira Yakti yang diterima Redaksi Bintang Papua, Rabu, (12/3/2014).
Dalam pertemuan itu, Danrem 172/PWY menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Lambert Pekikir sebagai bentuk silahturahmi sebagai sesama putra Papua guna menjalin persamaan dalam perbedaan. Hubungan komunikasi dengan Lambert Pekikir sebenarnya sudah berlangsung sejak Agustus 2013 lalu, hanya saja karena tingkat kesibukan maka belum sempat berkunjung ke rumah Lambert Pekikir.
Meski adanya perbedanaan pandangan dengan Lambert Pekikir, namun sama-sama mempunyai komitmen yang kuat dalam menyelesaikan suatu masalah, yaitu harus dengan cara-cara yang elegan (solusi yang terbaik), karena yang namanya kekerasan tidak menyelesaikan sebuah masalah.
“Nah, persamaan inilah yang paling penting dan perlu terus dibina, karena dalam situasi yang damai semua dapat mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan rakyat, khususnya di wilayah Keerom,” kata Danrem.
Sesuai kebijakan dan arahan Pangdam XVII/Cenderawasih, lanjut Danrem, bagi mereka yang berbeda pandangan bukan berarti musuh.  Sebab itu, Danrem 172/PWY mengimbau kepada saudara-saudaranya sesama orang Papua yang masih memiliki pandangan yang berseberangan, agar bisa bersatu dan kembali ke kampungnya masing-masing, bersama membangun daerah, dengan tujuan untuk kesejahteraan rakyat Papua.
“Karena, Papua masih membutuhkan putra-putrinya untuk membangun negeri, membangun SDM yang baik dan handal, yang bisa bersaing dengan daerah lain di Indonesia. Papua membutuhkan kita  dan Papua menanti karya nyata dari kita untuk ikut membangun Papua menuju kesejahteraan rakyat. Karena kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” imbau Danrem.
Sementara itu, Lambert Pekirkir  memberikan apresiasi kepada kunjungan Danrem 172/PWY dan jajarannya ke Kampung Workwana guna bertemu dengan dirinya dan anak buahnya.  Lambert menyampaikan terima kasih kepada Pangdam dan Danrem yang bisa menanggapi permintaan dirinya. Lambert butuh waktu dan proses untuk memberikan pemahaman kepada jaringannya di seluruh Papua terkait kedamaian yang sedang diusung. Kalau untuk wilayah Keerom, Lambert menjamin aman, tidak ada kekerasan. Tetapi untuk daerah lainnya, masih butuh pemahaman yang baik.
Slogan Keerom Damai
Masih menurut Lambert, pendekatan yang dilakukan oleh Danrem 172/PWY merupakan pendekatan kekeluargaan yang tidak terikat dengan institusi kerjanya sebagai aparat pemerintah dan negara.
“Terkait slogan Keerom Damai yang sedang diupayakan, saya usulkan agar diundurkan karena menyangkut pokok pikiran yang harus kita bangun ke semua pihak agar pemahaman tercipta dan menjadi pedoman yang bagus serta pegangan yang baik bagi semua pihak. Dan hendaknya dilaksanakan setelah Pemilu ini dengan melakukan sosialisasi,” pinta Lambert.
Soal ‘turun gunung’ (kembali ke pangkuan NKRI,red), Lambert Pekikir belum memberikan jawaban pasti. Tetapi Keerom damai, untuk semua dan Papua itu tergantung sosialisasi dan tergantung semua teman-teman sesama perjuangan Papua Merdeka menerima komitmen Keerom Damai, yang tentunya semua itu akan dituangkan dalam perjanjian-perjanjian tertentu.
“Tentunya semua bisa menerima terutama yang cinta damai, dan di Keerom, Pak Panglima juga telah memberikan jaminanan keamanana bagi semua pihak,” tegas Lambert. [bintangpapua.com]

0 comments:

Post a Comment