Papua Satu. Meski sudah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus penjualan amunisi ke kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Pangdam XVII/Cenderawasih terus melakukan pengembangan untuk membongkar sindikat dan asal-muasal peluru yang diperjualbelikan.
‘’Ini yang mungkin dikuatirkan oleh masayarakat bahwa masalah tidak amannya Papua mungkin ada sindikat dan oknum – oknum
yang tidak mendukung selama ini. Kami masih menyelidiki apakah ada ling dari Filipina atau ling dari Aceh, ini kami masih cari
indikasinya mengarah kesana,” kata Pangdam XVII/Cenderawasih, Fransen G. Siahaan, Senin (2/2/2015).
Dirinya tidak mentolerir dalam kasus penjualan amunusi itu. Ia bahkan sudah memerintahkan untuk melakukan penyelidikan.
”Sudah sampaikan tidak ada toleransi dan pecat. Kami sudah mengirim surat untuk dilakukan PTDH,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, proses hukum tetap berlanjut masih koordinasi dengan kapolda untuk membongkar sindikat pelaku.
”Apakah ini murni bisnis atau ada kepentingan – kepentingan jaringan sudah menyusup kepada TNI yang sesungguhnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemeriksaan mendalam terus dilakukan termasuk yang melibatkan ke tingkat atasan yang terlibat dalam kasus penjualan amunisi.
”Kami akan periksa, apakah perintah saya sudah dilaksanakan atau tidak. Kalau memang ada kelalaian maka kami akan memeriksa untuk meminta pertanggung jawaban. Tapi kemarin setelah diperiksa protapnya masih lengkap inilah yang akan kami selidiki. Dari mana asal amunisi,” katanya.
0 comments:
Post a Comment