Monday, January 16, 2017

FIJI : Kembalikan Papua kepada Indonesia

Papua Satu – Republik Kepulauan Fiji menyatakan bahwa posisi Fiji dalam persoalan Papua adalah mengakui Kedaulatan NKRI dan berkomitmen akan mengajak enam negara di Pasifik Selatan yang kemarin sempat menyerukan isu Papua untuk sepenuhnya mengembalikan persoalan tersebut kepada Pemerintah RI, Senin (16/1).

Fiji juga menegaskan bahwa tidak akan ikut campur dalam isu Papua. Bagi negara yang berada di kawasan Pasifik Selatan ini, persoalan tersebut merupakan urusan kedaulatan sebuah negara yang tak bisa diintervensi negara lain. Komitmen itu terjadi dalam pertemuan bilateral antara DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon dengan Perdana Menteri Fiji, Josaia Voreqe Bainimarama. Pertemuan yang berlangsung tertutup itu dilakukan di sela acara Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF) ke-25 di Nadi, Fiji.

Dalam pertemuan ini, Fadli didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Nurhayati Ali Assegaf, Yoseph Umar Hadi dan Desy Ratnasari, Dwi Aroem Hadiatie dan Duta Besar Indonesia untuk Fiji, Gary Rachman Makmun Jusuf.

Beberapa waktu lalu, beberapa negara di kawasan Pasifik terang-terangan mengusik dan ikut campur urusan dalam negeri Indonesia. Ada enam negara yang menyerukan kebebasan bagi Papua Barat yakni Kepulauan Pasifik-Vanuatu, Solomon Island, Tonga, Nauru, Marshall Island dan Tuvalu. Mereka secara terang-terangan menyatakan keprihatinan tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Papua dalam Sidang Umum PBB.

Direncanakan Josaia dalam waktu dekat akan bertemu dengan perdana menteri dari negara Solomon Island dan meyakini bahwa salah satu isu yang akan dibawa perdana menteri Solomon Island adalah tentang Papua. Namun, Josaia telah berkomitmen bahwa apapun yang terjadi, Fiji ingin mengembalikan isu itu kepada pemerintah RI. Pemerintah Fiji menginginkan tidak ada campur tangan terhadap kedaulatan masing-masing negara.

“Jadi sikap dari pemerintah Fiji dalam persoalan Papua ini sangat baik dan mendukung pemerintah kita dan mendukung keutuhan wilayah dan integrasi negara Republik Indonesia. Ini yang saya kira harus kita jaga. Sehingga Fiji juga bisa menjadi komunikator bagi kita di negara-negara pasifik selatan,” ujar Fadli.


Selama ini sudah terjalin hubungan baik antara Kepulauan Fiji dan Pemerintah RI dalam berbagai bidang dan kerjasama bilateral. (sumber)

Sunday, January 15, 2017

Sekjen PRD Manokwari Sakit, KNPB & PRD Malas Tau

Papua Satu – Sekretaris Jenderal Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Wilayah Manokwari, Rafael Natkime yang dikenal merupakan orang penting yang selalu mengatur kegiatan-kegiatan Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan sering berkoordinasi dengan NRFPB untuk kegiatan HAM di Manokwari mengalami sakit kulit parah di wajahnya.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan kekecewaannya pada KNPB dan PRD lantaran ketika Rafael sedang sakit, dirinya tidak mendapat perhatian dari KNPB. Hal itu dibenarkan oleh Rafael saat berada di rumah ketua PRD, Fredrick Rumander di kampung Kwawi Jl. Pasir Putih, Manokwari, Minggu (15/01).

“Saya kecewa dengan para anggota KNPB di Manokwari ini, ketika saya sakit seperti ini sama sekali tidak ada yang datang bahkan peduli dengan saya, mungkin selama ini kerja saya tidak penting bagi mereka (KNPB,Red),’’ Keluh Rafael.

Rafael menambahkan, sebelumnya sakit kulit yang dideritanya saat ini diawali dengan gatal-gatal di wajah, kemudian rafael mencoba untuk berobat di dokter umum dan bukan di dokter spesialis kulit lantaran Rafael tidak memliliki uang untuk berobat ke dokter spesialis kulit.

Sementara itu Rafael mencoba untuk menghubungi beberapa temannya di KNPB dan PRD dan hasilnya nihil. Padahal, Rafael menerangkan bahwa dana KNPB dan PRD itu cukup untuk dibuat membantu anggota yang sakit. Dari situlah kekecewaan Rafael kepada KNPB dan PRD muncul.


“Saat ini saya seperti putus asa, dimana dana KNPB dan PRD saat ini? hingga dalam keadaan seperti ini tak satupun orang dari KNPB dan PRD yang peduli kepada saya,’’ Ucap Rafael. 

Rencana Baru KNPB Untuk Menipu Masyarakat Papua

Papua Satu - Setelah aksi demo yang dilakukan oleh kelompok anti pembangunan Papua (KNPB) 19 Desember 2016 untuk mendukung ULMWP masuk menjadi anggota tetap Melanesia Spearhead Group (MSG) pada Foreign Ministers Meeting (FMM) MSG, di Port Vila, Vanuatu, 21 Desember 2016 lalu sama sekali tidak dibahas.

Sudah lebih dari 3 tahun sejak 2013, ULMWP berkali-kali membohongi masyarakat Papua dengan janji-janji status keanggotaan penuh dalam MSG. Namun pada kenyataannya, hal tersebut hanyalah alasan KNPB dan ULMWP untuk terus mendapatkan dukungan dan dana bagi aksi demo serta memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Pasalnya seperti kita ketahui bersama anggota KNPB seluruhnya adalah pengangguran.

Tidak mau kehilangan dana, kali ini KNPB membuat cara penipuan baru dengan menggelar rapat bertemakan Kebangkitan Papua dengan dalih memberikan dukungan bagi Lukas Enembe agar menjadi Gubernur Provinsi Papua kembali pada periode berikutnya.

Rapat yang diadakan hari Jumat 6 Januari 2017 di Perumnas 2 Waena, Jayapura tersebut dilakukan secara tertutup dan diketuai oleh Albert Wanimbo yang pernah menjadi juru bicara KNPB 2012. Rapat tersebut hanya diikuti oleh seratusan orang ini terdiri dari simpatisan KNPB dan beberapa masyarakat sekitar Perumnas 2.

Masyarakat yang sudah mulai muak dengan penipuan penipuan yang dilakukan oleh KNPB mencium adanya praktek politik kepentingan yang disuarakan Albert Wanimbo. Rapat tersebut dinilai terlalu melebih-lebihkan Lukas Enembe sehingga jelas terlihat hanya menginginkan sesuatu atau memanfaatkan jabatan Gubernur untuk mengumpulkan dukungan masyarakat.

Beberapa masyarakat Papua yang mengikuti rapat memberikan keterangan bahwa rapat tersebut merupakan akal-akalan KNPB untuk mengumpulkan massa agar ke depan dukungan terhadap KNPB yang saat ini sudah sangat berkurang tidak terlihat.

Telah tersebar luas fakta mengenai Albert Wanimbo yang belakangan mendukung aksi demo KNPB secara terang-terangan antara lain memberikan dana dan meminjamkan kendaraan dinasnya.

Dari sinilah masyarakat Papua mulai berpikir kembali untuk mempercayai KNPB. Masyarakat yang ingin tanah Papua damai selalu terganggu akibat aksi demo KNPB yang selalu berujung anarkis. Dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat Papua malah dihamburkan untuk demo dan kepentingan beberapa kelompok saja.

Stop tipu kami, masyarakat ingin Papua menjadi tanah damai tanpa kerusuhan dan konflik yang diciptakan oleh KNPB. Masyarakat Papua ingin maju dan tumbuh besar sejajar dengan kota-kota lain di Indonesia.

Sekarang saatnya membuka lembaran baru, belajar dan bekerja membangun Papua tanpa menghiraukan hasutan-hasutan KNPB yang selalu menipu masyarakat Papua untuk ikut menciptakan kekacauan di Tanah Papua yang kita cintai ini.


Cristhian Yarangga, Mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jayapura.

Teror Suntik Resahkan Warga Jayapura

Jayapura, Papua Satu – Beberapa hari ini warga kota Jayapura mulai diresahkan dengan munculnya orang tak dikenal yang meneror pengendara motor perempuan dan menyuntikkan sesuatu di paha korban tersebut.

Kabar adanya pelaku tak dikenal dengan mencari mangsa korban yang selalu perempuan sampai saat ini belum ditangkap oleh aparat keamanan.

Kasus ini pada awalnya disangka sebuah “hoax” oleh masyarakat sekitar, namun dengan adanya informasi yang tersebar di jejaring sosial dan ternyata betul telah ada yang menjadi korban.
Seperti yang diceritakan oleh salah satu korban yang bernama Ferawaty (29) yang langsung berobat ke RS. Bhayangkara Jayapura karena dirinya cemas telah menjadi korban suntik ini.

Menurut laporan yang dibuat Ferawaty pada Mapolsek Abepura pekan kemarin, korban saat hendak pulang kerumahnya dengan mengendarai motor matic di BTN Skyline Kotaraja, Jumat (13/1) sekitar pukul 10.00 WIT, ada seorang pengendara motor yang tak dikenal menusuknya di bagian paha pada dirinya saat mulai mendekati pertigaan jalan memasuki rumahnya.

Fera mengaku baru memastikan bahwa ada jarum yang disuntikkan ke pahanya setelah merasa nyeri ketika berganti pakaian dan ada bekas luka. parahnya setelah itu dirinya merasa mual dan muntah-muntah. Berselang setengah jam kemudian Fera memeriksakan ke RS. Bhayangkara dengan ditemani oleh suaminya.

“Pelaku Laki-laki membawa motor sendiri dan pelaku menusukkan jarum pada paha istri saya saat memasuki jalur dekat rumah. Sempat mual dan muntah namun setelah diberi obat oleh RS. Bhayangkara sekarang sudah baikan”, Ujar suami korban saat menemani sang istri membuat laporan di Polsek Abepura (Sabtu, 14/1).

Saat mereka berdua berada di RS. Bhayangkara, menurut suami korban sang istri merupakan korban ke 3 dalam kejadian ini. Ia meminta agar Polisi segera menangkap pelaku karena telah membuat resah semua warga Jayapura.

“Ini sangat meresahkan, kita tidak tahu apakah jarum itu berisi virus mematikan atau racun lainnya yang dapat membunuh korbannya. Dan Polisi harus segera menangkap pelaku ini”, Jelas Suami Fera.
Sementara itu Kapolsek Abepura , Kompol Arnolis Korowa saat ditemui oleh tim redaksi di kantornya juga menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami keterangan dari korban.

“Korban mengaku pelakunya menggunakan motor bebek dan sampai saat ini kami terus dalami kasus ini. Bagi pengendara motor lainnya juga harus selalu waspada saat berkendara”, Ujar Kapolsek.